TARAKAN, KATA NALAR – Terjadi momen menarik pada sesi tanya jawab debat kandidat perdana Cagub dan Cawagub Kaltara. Pasangan calon nomor urut 3, Yansen TP-Suratno melemparkan pertanyaan kepada Zainal dan Ingkong Ala terkait cara mengatasi persoalan anjloknya harga udang.
“Bagaimana menurut bapak, apabila seorang Gubernur sudah berjanji kepada rakyatnya. Misalnya dari visi dan misinya tidak pernah dapat diwujudkannya. Contohnya, berjanji kepada petambak udang, tentang jaminan harga udang yang baik, namun pada kenyataannya harga udang tersebut tidak pernah terwujud seperti yang diharapkan?,” tanya Yansen.
Paslon nomor urut 2, ZIAP tegas menjawab hal tersebut. Menurut Zainal, Gubernur bukanlah pedagang yang dapat menentukan harga suatu komoditas.
Ia mengatakan, pihaknya pun sudah melakukan berbagai cara saat ia menjabat, khususnya membentuk Tim Satgas untuk membantu petani tambak dalam menstabilkan harga udang.
“Kalau harga udang itu turun jangan disalahkan gubernur, demikian juga rumput laut, pernah sampai di harga Rp 45 ribu tapi apakah ada ucapan terimakasih ke gubernur,” tegas Zainal.
Zainal mengaku, selama menjadi Gubernur, ia selalu ada di tengah-tengah masyarakat. Ia bahkan mengklaim harga udang berangsur membaik yakni di kisaran Rp 220 per kilogram setelah 5 bulan lalu anjlok di harga Rp 90 ribu per kilogram.
“Apakah itu yang disebut tidak ada kestabilan harga,” jawab Zainal.
Yansen lantas membantah ucapan Zainal. Kendati tak ingin memvonis Zainal, ia mengatakan bahwa janji yang pernah diucapkan saat Pilkada 2020 lalu tak pernah terwujud.
“Menjawab itu mudah tapi fakta tidak seperti yang diucapkan. Saya tentu menghargai tidak memvonis orang salah, tapi disini ada petani tambak mereka bisa mencernai dan masyarakat Kalimantan Utara tahu seperti apa kredibilitas seorang wakil seperti Yansen yang bekerja 30 tahun di pemerintahan, tahu tugasnya, tetapi tidak diperankan dalam fungsi-fungsi yang melibatkan seorang wakil,” tutur Yansen.
Yansen bahkan mengungkapkan bahwa dirinya sebagai Wakil Gubernur mendampingi Zainal selama ini tak pernah dilibatkan mencari solusi atas persoalan harga udang.
Ia pun mengingatkan agar Zainal lebih baik berkata jujur atas realisasi janji tersebut dan tak membohongi masyarakat hanya karena ingin mendapatkan dukungan agar bisa terpilih kembali menjadi Gubernur Kaltara.
“Oleh sebab itu saya berani bertanya bahwa janji-janji yang diberikan itu belum sepenuhnya dijawab dengan baik. Oleh sebab itu, saya berharap kepada kita berkata jujur memberi yang benar kepada rakyat bukan janji-janji yang akan meyakinkan kepada rakyat untuk mendapatkan kepercayaan. Tapi kita ingin mengubah nasib rakyat supaya rakyat menikmati sumber daya yang ada di Kaltara ini,” tandasnya. (*)