TARAKAN, KATA NALAR – Calon Gubernur Kalimantan Utara nomor urut 3, Yansen TP, mengunjungi masyarakat petambak di RT 68, Kelurahan Karang Anyar, pada Sabtu malam, 9 November 2024.
Ratusan warga hadir dalam kesempatan tersebut, membahas sejumlah isu utama seperti harga udang, insentif marbot, perbaikan masjid, dan kondisi infrastruktur jalan.
Salah satu tokoh petambak, Karim menyampaikan keluhan terkait harga udang yang dinilai tidak menguntungkan. Ia menjelaskan, pihaknya telah lama berjuang hingga ke Kementerian Perdagangan untuk mencari solusi yang diharapkan mampu menstabilkan harga. Dari hasil pertemuan di Jakarta, Karim memperoleh tiga rekomendasi utama untuk mengatasi isu ini.
Menurut Karim, pemerintah provinsi dapat membantu meningkatkan harga udang di Kalimantan Utara dengan menetapkan regulasi tata niaga perikanan.
“Dari dua gubernur yang kami temui tentang hal-hal apa yang mereka bisa lakukan tentang harga udang di Kaltara ternyata jawabannya hari ini saya dapatkan. Hari ini kita dengar bahwa Pak Yansen berkomitmen membuat aturan tentang harga udang. Tanpa regulasi, kondisi ini akan tetap seperti sekarang,” ungkapnya.
Komitmen ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memastikan keuntungan yang lebih adil bagi petambak.
Rekomendasi pertama dari pemerintah pusat adalah penerapan batas bawah harga udang di Kalimantan Utara. Karim menambahkan, langkah ini membutuhkan keberanian gubernur, dan berharap Yansen TP akan memiliki komitmen penuh untuk menerapkannya jika terpilih.
“Bagaimana caranya, pemerintah menetapkan batas bawah tapi perintah dari pusat itu dan sudah 2 gubernur mudah-mudahan yang hari ini berani membuat. Ini persoalan keberanian pak, semua gubernur bisa membuat tapi apakah dia membuat dan bisa melakukan. Tapi apakah pak Yansen berani melakukan dan sanggup melakukan itu maka percaya petambak akan mendukung nomor 3” ujarnya.
Rekomendasi kedua adalah pembangunan cold storage atau fasilitas penyimpanan udang yang dikelola pemerintah, bebas dari intervensi pihak-pihak yang dapat mempengaruhi harga. Karim menilai bahwa keberadaan cold storage yang dikelola dengan baik akan membantu stabilisasi harga dan memberikan keuntungan lebih bagi petambak tanpa campur tangan pengusaha besar.
Saran ketiga dari pusat adalah ketegasan dalam pengawasan operasional cold storage. Jika fasilitas tersebut tidak berhasil mendukung kenaikan harga udang, maka izinnya perlu dicabut. Karim menilai langkah ini akan menjadi peringatan bagi pengelola lainnya untuk tidak bermain-main dalam penentuan harga yang merugikan petambak.
Karim juga mengungkapkan bahwa meskipun harga ekspor udang Tiger dari Kaltara menunjukkan peningkatan, keuntungan yang diterima petambak tetap tidak sesuai harapan. Menurutnya, jawaban atas masalah ini ada di tangan pemerintah daerah.
“Terus terang, harga udang yang kami dapatkan dari tahun 2012 sampai hari ini, harga ekspor udang Tiger dari Kaltara karena udang dari Kaltara adalah ikon dari Indonesia itu tidak pernah turun harganya sampai hari ini. Bahkan cenderung naik, tapi kenapa harga jual yang kita dapatkan seperti itu jawabannya ada di pemerintahan,” lanjutnya.
Harapan besar pun muncul di kalangan petambak dengan komitmen Yansen TP yang disebut-sebut siap memperjuangkan regulasi harga udang di Kaltara.
“Bertahun-tahun kami perjuangkan itu harga udang, hari ini baru kami dapatkan pencerahan bahwa ada titik terang kalau pak Yansen siap dan berani untuk mengambil apa yang saya sampaikan tadi itu maka petambak akan sejahtera,” katanya.
“Kalau Pak Yansen siap dan berani mengambil langkah-langkah yang saya sampaikan, maka kesejahteraan petambak bisa terwujud,” tutup Karim, yang berharap solusi nyata dari calon gubernur tersebut. (*)
Thanks for some other informative blog. Where else may I get that kind of information written in such a perfect manner? I have a mission that I am just now running on, and I’ve been at the look out for such information.