TARAKAN, KATA NALAR – Seseorang di Tarakan inisial AA dilaporkan ke Polres atas dugaan penggelapan dan penipuan kepada salah seorang pengusaha dari PT Yusin Karya Gemilang.
“Kami telah melaporkan seseorang berinisial AA ke Polres Tarakan pada tanggal 17 Mei 2023, atas dugaan Pasal 372 penggelapan dan Pasal 378 penipuan,” terang kuasa hukum korban, Mukhlis Ramlan, Minggu 19 Mei 2024.
Diceritakan, peristiwa itu berawal dari pertemuan antara korban dan AA pada Februari dan Maret 2022 yang saat itu, korban dijanjikan bantuan untuk mendapatkan paket kegiatan dari APBD.
“Pada bulan Februari dan Maret 2022, terjadi beberapa pertemuan antara klien kami dengan seseorang yang menawarkan sebuah pekerjaan. Klien kami percaya karena dia telah mendapat persetujuan dari pihak yang memiliki kekuasaan di Tarakan,” beber Mukhlis.
Usai pertemuan itu, korban secara beberapa kali mengirim sejumlah uang dengan nominal berbeda untuk berbagai keperluan, seperti tiket pesawat dan biaya pengurusan dokumen untuk paket kegiatan dari APBN hingga APBD.
“Klien kami secara bertahap mengirimkan dana untuk pengurusan APBN di Jakarta, serta APBD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Total dana yang dikirim mencapai Rp 554 juta. Namun, pada pertengahan tahun 2023, saat diminta pertanggungjawaban, terlapor menghilang dan mengganti nomor HP,” sebut Mukhlis.
Dengan melaporkan ke Polres Tarakan, Mukhlis Ramlan berharap agar oknum lain yang terlibat dalam penipuan terhadap kliennya dapat bertanggung jawab. Selain AA, klien Mukhlis Ramlan juga menjadi korban penipuan oleh sejumlah pihak lainnya.
“Beberapa kasus yang kami terima melibatkan banyak pihak yang kami sudah sampaikan somasi terbuka. Kami mengimbau kepada siapapun yang menggunakan dana dari klien kami dengan janji pekerjaan atau paket kegiatan untuk mengembalikan dana tersebut. Sampai saat ini, tidak ada pekerjaan yang dijanjikan yang terealisasi,” tegas Mukhlis. (*)
