Dark
Light
5 bulan ago
33 views

Pilbup Kabupaten Paser, Eks Aktivis HMI Soroti Wacana “Kotak Kosong”

TANA PASER, KATA NALAR – Fenomena melawan “kotak kosong” pada Pilkada serentak tahun 2024 ini nampaknya semakin marak secara nasional. Padahal dalam demokrasi, konsep literasi politik diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk membuat masyarakat melek politik.

Seorang eks aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ardiansyah mengatakan bahwa seyogyanya demokrasi adalah kontestasi politik yang dapat dirasakan masyarakat.

“Isu kotak kosong menurut saya itu sangat riskan khususnya di Kaltim, bahkan menjadi kemunduran demokrasi bila itu terjadi,” kata mantan Ketua Umum HMI Cabang Paser itu.

Ia menjelaskan bahwa demokrasi semestinya mendorong pada literasi politik bukan hanya semata-mata kepentingan elit politik.

“Jangan sampai karena kepentingan elit politik menutup ruang kandidat yang lain, dan siapa pun yang maju merupakan putra putri terbaik yang mempunyai visi dan misi membangun daerah untuk lebih maju lagi,” ujarnya.

Kata Ardiansyah, pemilu kali ini jangan sampai lebih identik menjadi pesta para elite politik dibandingkan rakyat.

“Kesannya itu karena banyaknya dari para elite yang berpikir dan bergerak pada retorika sehingga kotak kosong menjadi alternatif padahal faktanya masyarakat tidak banyak yang mendukung hal tersebut,” tegas Ardi.

Ardiansyah menguraikan fakta yang digemborkan oleh para elite politik saat ini yaitu lebih baik koalisi gemuk dan menghindari adanya head to head dengan mengambil koalisi nasional sebagai dasar untuk maju di pilkada dalam suatu daerah.

“Misalnya KIM dan plus bila berlaku maka akan terjadi kotak kosong tapi jika ke dua itu tidak berlaku maka terjadi head to head,” ujarnya.

Apabila terjadi head to head, maka kata dia,  muncul politik alternatif sehingga di daerah tersebut dipastikan tidak terjadi krisis kepemimpinan.

“Sebaliknya jika terjadi kotak kosong maka dipastikan krisis kepemimpinan karena tidak ada pilihan, sementara demokrasi yang kita harapkan adalah politik alternatif yaitu ada alternatif untuk memilih pemimpin,” pungkasnya.

Sekedar informasi, dalam penelusuran kata narasi bahwa untuk hasil pileg di Kabupaten Paser pada pemilu 2024 sebanyak 30 kursi diperoleh PKB :12 kursi, Golkar : 7 kursi, Demokrat : 5 kursi, Nasdem : 3 kursi, PDI P : 2 kursi, Gerindra : 1 kursi.

Sementara untuk calon Pilkada Paser yang akan bertarung diprediksikan dr Fahmi Fadli (PKB 12 kursi). akan melawan Masitah Assegaf (didukung oleh KIM) dan ke duanya sebelumnya merupakan pasangan pilkada pada pemilu 2020 yaitu dr Fahmi Fadli sebagai bupati dan Masitah Assegaf sebagai wakil bupati paser. (*)

Don't Miss