TARAKAN, KATA NALAR – Ratusan kader dan anggota HMI-KAHMI menggelar nonton bareng (nobar) film Lafran di studio XXI, Grand Tarakan Mall, 28 Juni 2024, Jumat malam. Nobar film Lafran ini digelar selama dua hari yakni, pada tanggal 28-29 Juni 2024 dan dimulai pukul 21.00 Wita.
Film “Lafran” merupakan film biopik yang mengisahkan perjalanan hidup Lafran Pane, pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kalimantan Utara (Kaltara), Mohammad Ilham Agang mengatakan banyak keteladanan dan nilai dari sosok Lafran Pane yang bisa dijadikan pelajaran.
“Film itu sangat menginspirasi sekali apalagi beliau (Lafran Pane) sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai pahlawan nasional pada tahun 2017,” kata Ilham Agang saat diwawancarai katanalar.com.
Film yang berdurasi sekitar 2 jam tersebut dikisahkan perjuangan serta kesederhanaan sang pendiri organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia ini.
Kiprahnya saat perjuangan pra dan pasca kemerdekaan menjadi inspirasi dan motivasi kepada kawula muda, tidak hanya bagi para kader HMI tapi seluruh anak bangsa agar memberikan sumbangsih terbaik bagi Islam dan Indonesia.
“Di film itu kita melihat bagaimana seorang Profesor Lafran Pane mengatakan walaupun semakin banyak kader tidak mengenal beliau semakin bagus artinya organisasi itu semakin besar. Kita lihat sekarang kan organisasi HMI ini sangat besar sekali. Kader-kadernya sangat banyak dan juga banyak tokoh-tokoh yang lahir dari HMI,” ujarnya.
Selain nobar film, lanjut Ilham Agang, agenda ini juga menjadi ajang silaturahmi HMI-KAHMI se-Kaltara. Agenda ini juga seolah menunjukkan kiprah dan eksistensi sumber daya kader HMI bagi pembangunan Kaltara.
“Alhamdulillah senang sekali melihat antusiasme teman-teman kanda-kanda dan dinda-dinda di HMI. Ini ajang silaturahmi. Lama kita tidak ketemu dengan teman-teman baik senior maupun junior yang punya kesibukan masing-masing. Di film inilah kita disatukan walaupun ini secara informal ya,” tuturnya.
“Kiprah kader HMI di Kaltara cukup berpengaruh. Hampir disemua lini itu ada kader-kader HMI atau KAHMI di pos-pos pemerintahan. Artinya semangat Profesor Lafran Pane di film itu, HMI tidak hanya bicara Ke-Islaman tapi juga bicara Ke-Indonesiaan. Artinya apa mahasiswa yang beragama Islam itu boleh bergabung di HMI dan di HMI juga tidak ada paksaan,” sambungnya.
Kata Ilham, rangkaian nobar ini merupakan agenda nasional yang dijadwalkan oleh Majelis Nasional KAHMI secara bergiliran se-Indonesia.
“Majelis nasional memerintahkan kepada kami seluruh majelis wilayah yang ada di Indonesia untuk mengkoordinir HMI Cabang maupun Badko untuk nonton bareng,” ucapnya.
Sekitar hampir 200 orang hadir menyaksikan film ini. Sejumlah tokoh-tokoh kenamaan KAHMI di Kaltara yang turut menghadiri, di antaranya, mantan Wali Kota Tarakan Khairul, mantan Sekretaris Daerah Tarakan Hamid Amren, Ketua Bawaslu Nunukan Yusran, pendiri HMI Cabang Tarakan Nanang Aini, mantan Ketua Bawaslu Tarakan Zulfauzi Hasly, mantan Ketua KNPI Kaltara Komarudin dan masih banyak lagi. (*)