TARAKAN, KATA NALAR – Merasa keberatan atas beredarnya sebuah video yang dinilai mencoreng nama baik PDAM Tirta Alam Tarakan, ratusan karyawan mendatangi Polres Tarakan untuk melaporkan penyebar video, Selasa pagi, 8 Oktober 2024.
Manager Humas PDAM Tarakan Sunarto, S.M mengatakan, tujuan pelaporan ke polres Tarakan sebagai wujud pembelaan hukum atas video yang diduga telah mencoreng nama baik 5 BUMD, terutama Perumda PDAM Tirta Alam Tarakan yang selama ini aktif memberikan pelayanan dan keuntungan (dividen) ke Pemkot Tarakan.
“Postingan tersebut sangat menyudutkan khususnya kami keluarga besar PDAM, tempat kami mencari nafkah untuk keluarga. Disitu menyebutkan 5 BUMD yang salah satunya berarti PDAM padahal kami sudah kerja siang malam, kami siap melayani, kami tidak buta dan tuli setiap ada kejadian siang malam kami nonstop melayani tapi kami dia anggap benalu”, tegas Sunarto.
Kata Sunarto, sejak dipimpin Direktur Iwan Setiawan, PDAM Tarakan telah memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah dengan total Rp31 Miliar hingga akhir 2023 kemarin.
Karena itu, pihaknya membantah informasi yang menyebutkan bahwa PDAM dalam kondisi bangkrut.
“Kalau memang benalu, tolong sebutkan benalunya dimana, kemudian bilangnya satu persatu BUMD bangkrut, berartikan itu ada lima BUMD, salah satunya PDAM, terus bangkrutnya dimana?”, tambahnya.
Dalam pelaporan tersebut, PDAM Tarakan menuntut 3 poin yakni meminta Polres mencari siapa yang pembuat video, kedua mengungkap siapa yang mengunggah pertama, dan ketiga mempertanggungjawabkan kalimat benalu yang ada di video tersebut.
“Dalam waktu 2 kali 24 jam kalau tidak ada perkembangan kami akan kembali lagi kesini (Polres Tarakan)”, pungkas Sunarto. (*)