TARAKAN, KATA NALAR – Calon Gubernur Kalimantan Utara Nomor Urut 3, Dr Yansen TP menghadiri konsolidasi kader Partai Demokrat di Sekretariat Partai Demokrat, Jalan Yos Sudarso, Kota Tarakan, Sabtu, 28 September 2024 sore.
Dalam konsolidasi itu, Yansen TP tidak hanya memberikan arahan pemenangan tapi juga memberikan motivasi kepemimpinan kepada pengurus dan kader Partai Demokrat.
Disampaikan Yansen, kader Partai Demokrat harus mengambil momentum pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Kata dia, nilai demokrasi dari hak suara rakyat sangat berharga dalam menghasilkan pemimpin yang mampu bekerja mensejahterakan masyarakat Kalimantan Utara.
“Saya sebagai Ketua DPD, saya tidak hanya bicara pemenangan tapi bicara tentang pemimpin. Semua kader partai Demokrat harus siap menjadi pemimpin. Saya minta kader partai hadirkan masyarakat untuk memastikan memilih YESS dan Kharisma di 27 November 2024. Partai Demokrat berkomitmen akan maksimal dalam memanfaatkan demokrasi,” terangnya.
“Kader partai harus siap menjadi pemimpin. Yang kita lakukan bagaimana demokrasi bisa berjalan dengan baik. Kita semua punya hak suara yang mahal. Demokrasi itu dinilai dari hak suara dan harganya mahal sekali. Dalam situasi global kita dihadapkan tantangan sangat berat sekali. Digitalisasi sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Kalau tidak menyiapkan infrastruktur kedepan maka peluang akan hilang,” ungkapnya.
Yansen mengungkapkan, 2045 generasi emas menjadi ledakan besar sehingga harus menyiapkan semua kedepannya. Dia mengenang, almarhum Jusuf SK dalam pandangannya mampu membangun Kalimantan Utara. “Beliau punya gambaran besar tentang pembangunan ini. Dan hari ini pak Khairul, kita lihat berhasil membangun Kota Tarakan. Intinya keputusan sudah benar, melanjutkan pembangunan Kota Tarakan. Kita harus menyiapkan semua itu (pemimpin). Maka harus pemimpin yang paham Kalimantan Utara,” jelasnya.
Mantan Bupati Malinau 2 periode ini menegaskan, pekerjaan pemerintahan itu bukan hal yang sulit. Namun menjadi masalah, bila pemimpin menjadikan pekerjaan pemerintahan itu untuk kepentingan pribadi. Untuk membangun Kalimantan Utara diperlukan kesesuaian diantara pemimpin-pemimpin kepala daerah kabupaten/kota dan provinsi.
“Itu memang berat kalau tidak ada kesesuaian. Yang ada sekarang pemimpinnya tidak sejalan dengan kepala daerahnya. Saya jamin harmonisasi dan kerjasama dengan kepemimpinan saya, maka kerjasama pemerintah provinsi dengan kepala-kepala daerah akan berjalan dengan baik,” tegasnya. (*)