TANJUNG SELOR, KATA NALAR – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Utara menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke 3 di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan. Dalam momentum Muswil ini, LDII menegaskan bahwa pihaknya memilih sikap netral pada Pilkada serentak 2024.
“Kita akan bersikap netral aktif karena kita sebagai institusi tidak ingin berpihak kepada salah satu calon yang dapat menimbulkan perseteruan, mengingat Pilkada ini tidak lepas dari kepentingan nasional, itulah kami menyatakan netral aktif,” ujar ketua umum DPP LDII, Criswanto dalam konferensi persnya disela-sela menghadiri Muswil ke 3 LDII Kaltara.
Kendati memutuskan bersikap netral secara kelembagaan, LDII tetap mendorong semua anggota atau pengurus agar turut menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2024 dan menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya.
“Boleh secara pribadi aktif dalam Pilkada namun jangan membawa nama institusi, jika membawa nama institusi maka dapat dikenakan sanksi yang berlaku,” tuturnya.
Berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional (Munas), LDII akan memberi sanksi bagi anggota atau pengurus yang mengatasnamakan LDII dalam mendukung salah satu calon kepala daerah.
“Setiap orang memiliki hak suara yang tidak dapat di intervensi oleh pihak manapun sehingga saya membebaskan perbedaan pilihan setiap anggota LDII namun dengan catatan agar tetap menjaga kerukunan dan kedamaian,” ucapnya.
Sementara itu, dalam agenda Muswil ke-3 LDII Kaltara yang akan digelar, selain memilih pimpinan LDII, juga akan menyusun program kerja untuk 5 tahun kedepan. Hal ini guna mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menurun Indonesia Emas tahun 2045.
“Untuk itu dilakukan 8 program prioritas yang disusun atas dasar membangun SDM, memanfaatkan infrastruktur yang ada untuk bergerak dan program lanjutan yang terkait eksekusi yakni program kebangsaan,” pungkasnya. (*)
