TARAKAN, KATA NALAR – Beberapa hari lalu, puluhan karyawan Perumda PDAM Tirta Alam melaporkan sebuah akun WhatsApp terkait penyebaran video yang diduga mengandung berita bohong dan pencemaran nama baik kepada Polres Tarakan, pada Selasa, 8 Oktober 2024 lalu. Laporan ini pun tengah berproses di Polres Tarakan.
Perlu diketahui, video berdurasi 2 menit 40 detik tersebut menyebut BUMD di Tarakan bangkrut dan sebagai benalu.
Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna melalui Kasat Reskrim, AKP Randhya Sakthika Putra menegaskan laporan itu tengah berproses di Polres Tarakan.
Polisi pun tengah mengumpulkan alat bukti serta menjadwalkan pemanggilan sejumlah pihak untuk dimintai keterangan. Mulai dari terlapor hingga admin grup WhatsApp, yang diduga menjadi tempat awal disebarluaskannya video tersebut.
“Untuk proses penyelidikan akan kami panggil dulu terkait siapa-siapa saja yang ada dalam grup tersebut. Kemudian akan kami panggil untuk klarifikasi kepada terlapornya, maksud dan tujuannya seperti apa,” ucap Randhya di Tarakan, pada Senin (14/10/2024).
Kendati demikian, dirinya belum bisa memastikan kapan mereka akan dipanggil. “Akan kami jadwalkan dan sesuaikan jadwal penyidik. Karena kita ketahui Polres Tarakan menangani banyak kasus. Mungkin pemanggilan klarifikasi dilakukan bertahap,” tuturnya.
Sementara itu, Manager Humas PDAM Tarakan Sunarto, menjelaskan kedatanganya ke Polres Tarakan untuk menanyakan kelanjutan dari laporan yang dilayangkan pada Selasa lalu. Pihaknya pun mengapresiasi kinerja polisi yang dinilainya sangat responsif.
“Alhamdulillah sudah ditemui langsung pak Kasat Randhya. Luar biasa saya rasa polisi gerakannya cepat karena ternyata prosesnya berjalan. Jadi tinggal dipanggil-panggil, terutama akan memanggil adminnya dulu. Nanti dari admin mungkin dari insial terlapor nya,” kata Sunarto.
Sunarto mengungkap berdasarkan informasi dari Kasat Reskrim Polres Tarakan, pihak-pihak tersebut akan dipanggil pada Rabu mendatang. Dia pun menyerahkan sepenuhnya terkait hasil pemeriksaan kepada kepolisian.
Menurutnya, tujuan pelaporan ke Polres Tarakan merupakan wujud pembelaan hukum atas video yang diduga telah mencoreng nama lima BUMD, khususnya Perumda PDAM Tirta Alam Tarakan yang selama ini aktif memberikan pelayanan dan keuntungan ke Pemkot Tarakan.
Dalam laporan tersebut, PDAM Tarakan menuntut tiga poin yakni meminta Polres mencari siapa orang pertama yang pembuat video. Kedua mengungkap siapa yang mengunggah pertama, dan ketiga mempertanggungjawabkan kalimat benalu yang ada di video tersebut. (*)
I do enjoy the way you have framed this problem plus it does indeed supply me personally some fodder for consideration. Nonetheless, from what I have observed, I simply just hope as the actual feedback stack on that people remain on point and don’t start upon a tirade of the news du jour. Still, thank you for this fantastic piece and while I can not concur with it in totality, I value your standpoint.