TARAKAN, KATA NALAR – Tingginya arus dan jumlah penduduk menjadikan Kota Tarakan sebagai pusat urbanisasi di Kalimantan Utara (Kaltara) sehingga berdampak dengan persoalan keterbatasan lahan.
Persoalan ini pun sempat menjadi salah satu pertanyaan dari panelis di debat publik kedua Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan, yang digelar di Hotel Tarakan Plaza, Rabu 20 November 2024.
Pertanyaan panelis adalah bagaimana kebijakan dan strategi paslon untuk menyeimbangkan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.
Menjawab pertanyaan tersebut, pasangan Khairul dan Ibnu Saud (Kharisma) bakal menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Tarakan.
Khairul tak menampik di periode pertamanya menjabat wali kota, RTH Tarakan masih kurang bahkan belum memenuhi standar. Untuk itu, jika kembali dipercaya memimpin Tarakan, ia bersama pasangannya, Ibnu Saud menargetkan menambah RTH 75 Hektar setiap tahunnya.
“Dan juga RTH yang insyaallah saya lihat data belum capai target dan kita akan mencoba menambah setiap tahun 75 hektar RTH,” ucapnya.
Upaya itu dapat diwujudkan melalui kerja sama seluruh pihak, termasuk mengajak pemilik lahan untuk menggalakkan aksi menanam di penangkaran miliknya.
Khairul menilai, perluasan RTH di Tarakan menjadi salah satu upaya efektif menyeimbangkan pembangunan dan kelestarian lingkungan. Termasuk menyediakan oksigen untuk mengatasi polusi udara.
“Sehingga harapan kita ke depan bahwa kawasan-kawasan ini tidak tumpang tindih antara kawasan pemukiman industri terbuka hijau, hutan lindung, mangrove bisa tertata dengan baik agar keberlangsungan kota ini bisa panjang,” paparnya.
Menurutnya, upaya ini senada dengan visi misi Kharisma untuk tetap melakukan pembangunan tanpa merusak lingkungan.
Selain itu, kata Khairul, penting untuk mempertahankan hutan lindung yang saat ini luasnya 28 persen dari total luas Kota Tarakan.
Sebagai informasi, debat kedua Pilkada Tarakan telah berlangsung pada Rabu, 20 November 2024, di Hotel Tarakan Plaza. Adapun temanya adalah peningkatan infrastruktur yang berwawasan lingkungan melalui komoditas perikanan unggul untuk memajukan Kota Tarakan.
Debat calon kepala daerah Tarakan hanya diikuti satu pasangan yakni Khairul-Ibnu Saud. Karena hanya ada satu paslon dalam pemilihan kali ini, debat publik berlangsung dengan mekanisme yang berbeda. Fokusnya adalah pendalaman visi-misi dan program kerja calon oleh panelis yang telah ditunjuk. (*)