TANA TIDUNG, KATA NALAR – Desa Seputuk, sebuah lokasi strategis di Kabupaten Tana Tidung, menjadi pusat perhatian saat pasangan calon bupati dan wakil bupati, Said Agil-Hendrik (SAH), menggelar kampanye massal di Balai Adat Desa Seputuk.
Acara ini digelar pada tanggal 9 Oktober 2024 dan dihadiri oleh masyarakat Desa Seputuk dan Desa Balayan Ari, serta tokoh-tokoh adat setempat. Hadir pula mantan Wakil Bupati KTT dua periode, Dr. Markus, S.M., M.M. yang memberikan dukungan moral yang signifikan.
Markus menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi dan mengucapkan bangga atas dedikasi pasangan SAH dalam membangun Tana Tidung.
“Keberhasilan pembangunan tidak bisa dicapai tanpa dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Kami percaya bahwa dengan mendukung mereka (Said Agil-Hendrik) akan membawa perbaikan yang baik bagi kita semua,” kata Markus.
Suasana di Balai Adat Desa Seputuk begitu meriah dan penuh kehangatan. Ratusan warga dari kedua desa tersebut berkumpul untuk mendengarkan visi dan misi pasangan SAH. Saat pasangan calon ini berdiri di podium, mereka ditemani oleh istri serta para pendukung yang tak mau ketinggalan. Kesederhanaan dan kekeluargaan terasa kental dalam suasana tersebut.
Paslon SAH tidak hanya berpidato mereka juga melakukan interaksi langsung dengan masyarakat.
“Maka dari itu, marilah kita gunakan hak suara kita dengan bijak demi masa depan desa kita,” ajak Said Agil dalam pidatonya.
Interaksi ini tidak hanya berupa dialog formal, tetapi juga berbagai bentuk hiburan yang ditampilkan untuk meningkatkan semangat kebersamaan. Salah satunya adalah penampilan tarian daerah yang dipadukan oleh penari lokal dengan kostum tradisional yang indah. Musik tradisional pun ikut menghibur, membuat suasana makin meriah.
Salah satu moment yang paling berkesan adalah pelemparan beras kuning. Simbol ini memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat setempat. Beras kuning melambangkan harapan dan keberkahan untuk masa depan yang lebih baik. Di konteks kampanye ini, pelemparan beras kuning juga menjadi simbol dukungan masyarakat terhadap pasangan SAH untuk memimpin Tana Tidung menuju perubahan positif.
Setelah pelemparan beras kuning, masyarakatpun bergembira. Warga Desa Seputuk dan Desa Balayan Ari sepakat bahwa pasangan SAH layak dipilih untuk memimpin mereka ke arah yang lebih baik.
“Harapan kami telah terkabulkan,” ujar salah satu warga Desa Seputuk.
Tokoh-tokoh adat seperti Ketua Adat Desa Seputuk, Bapak Anto, juga hadir untuk memberikan dukungan penuh kepada pasangan SAH. Bapak Anto dalam pidatonya menyatakan bahwa pasangan calon ini benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Desa Seputuk dan Desa Balayan Ari.
“Said Agil dan Hendrik adalah sosok yang kami butuhkan untuk memimpin desa kami ke arah yang lebih baik. Mereka memahami kebutuhan kami dan siap bekerja keras untuk mewujudkannya,” ungkap Bapak Anto.
Selain tarian daerah dan pelemparan beras kuning, ada beberapa penyambutan lain yang menambah kemeriahan acara. Misalnya saja, penampilan musik tradisional yang dipadukan oleh penyanyi lokal. Lagu-lagu tersebut bukan hanya menghibur, tetapi juga menggambarkan kekayaan budaya Desa Seputuk dan Desa Balayan Ari.
Beberapa tokoh adat Dayak Bulusu seperti Bapak Juid, S.Sos., M.pd dan Bapak Yunus Yalas, S.pd., M.pd turut hadir dalam acara kampanye tersebut, sebagai tokoh adat muda mereka mengarahkan masyarakat setempat untuk membantu dalam bentuk dukungan dalam pilkada tahun ini agar menuju perbaikan yg lebih baik bagi Kabupaten Tana Tidung.
“Kita sebagai warga KTT harus paham bagaimana situasi kita saat ini, kita memiliki kekuatan untuk menyatukan suara dalam memilih siapa yang akan membawa perbaikan bagi desa kita, siapa yang bisa diandalkan untuk membuat kabupaten Tana Tidung lebih baik, tidak lain dan tidak bukan adalah Pak Said Agil dan Pak Hendrik” ujar Bapak Yunus Yalas, S.pd., M.pd
Semoga dengan semangat kebersamaan dan dukungan penuh dari masyarakat, pasangan SAH dapat berhasil dalam Pilkada 2024 dan membawa perubahan positif bagi Tana Tidung.
Kampanye SAH di Desa Seputuk menjadi momentum besar bagi masyarakat untuk mengekspresikan dukungannya. Dengan suasana yang meriah dan penuh kehangatan, acara ini tidak hanya sebagai kampanye politik, tetapi juga sebagai perayaan budaya dan persatuan masyarakat dalam menghadapi masa depan.
Melalui simbol-simbol seperti tarian daerah dan pelemparan beras kuning, masyarakat menunjukkan harapan dan kepercayaannya terhadap pasangan calon ini. Semoga dengan semangat ini, Tana Tidung akan maju ke arah yang lebih baik. (*)