TARAKAN, KATA NALAR – Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Deddy Sitorus merasa puas dan bersyukur atas kemenangan maksimal yang diraih partainya dalam Pilkada 2024 di Provinsi Kalimantan Utara.
Diketahui, partai berlambang banteng moncong putih ini mengusung sejumlah figur calon kepala daerah di Kaltara di antaranya, paslon Sulaiman-Adri Patton di Pilkada Kaltara, paslon Khairul-Ibnu Saud di Pilkada Tarakan, paslon Irwan Sabri-Hermanus di Pilkada Nunukan, paslon Datu Iman-Chieto Karno di Pilkada Bulungan, paslon Ibrahim Ali-Sabri di Pilkada Tana Tidung, dan paslon Wempi W Mawa-Jakaria di Pilkada Malinau.
Dari 6 kontestasi tersebut, PDIP diklaim berhasil mendapatkan kemenangan Pilkada di Tarakan, Nunukan, Tana Tidung, dan Malinau. Sementara di Pilkada Kaltara dan Bulungan calon kepala daerah yang diusung PDIP belum berhasil mendapat kemenangan.
Anggota DPR RI Dapil Kaltara ini bahkan menyebut 4 kemenangan tersebut, 2 di antaranya merupakan kader PDIP.
“Sudah puas lah. Itu yang terbaik yang bisa kita lakukan. 4 daerah kita menang ya. Kader kita ada 2 disana dan mungkin jadi 3 nanti. Kita hanya belum beruntung di Bulungan karena melawan incumbent sulit ya, apalagi dengan waktu yang sempit,” ujarnya saat diwawancarai di Hotel Duta Tarakan, Selasa 10 Desember 2024.
Pada Pilkada Kaltara lalu, ia mengakui bahwa cukup sulit melawan 2 figur petahana sehingga PDIP belum ditakdirkan mendapat kemenangan. Namun, baginya itulah hasil terbaik yang sudah dilakukan.
“Kalau di provinsi kita mau bilang apa. Itulah hasil terbaik yang bisa kita dapat. Karena juga, calon kita di injury time melawan petahana dua-dua. Saya kita itu yang terbaik yang kita lakukan dulu lah,” katanya.
Kendati begitu, di antara semua wilayah tersebut pihaknya merasa sangat puas dan bangga bisa memenangkan Pilkada di Nunukan. Sebab, Irwan Sabri yang merupakan kader PDIP sendiri berhasil menumbangkan petahana yang selama ini dikenal cukup kokoh melanggengkan dinasti keluarga.
“Tidak hanya itu (menumbangkan petaha). Tapi kader kita untuk pertama kali nya langsung ya. Cukup memuaskan untuk itu, kemenangannya juga cukup signifikan 7 persen ya (selisih kemenanga). Saya kira itu luar biasa, terutama di daerah di luar pulau Nunukan kita bisa menang signifikan. Saya ke Krayan, ke Kabudaya terus keliling Bulungan juga saya kira itulah,” ungkapnya.
Disamping itu juga, anggota Komisi 2 DPR RI ini menyoroti sejumlah hal terkait pelaksanaan Pilkada, utamanya terkait rendahnya partisipasi pemilih. Menurutnya, rendahnya partisipasi itu lantaran maraknya fenomena politik uang yang dilakukan para kandidat.
“Orang cenderung melakukan pendataan untuk siraman dari pada bertemu sebanyak-banyaknya masyarakat. Itu yang membuat partisipasi turun dan juga tidak ada kampanye-kampanye yang intens dilakukan calon seperti pemilu-pemilu yang lalu. Sekarang kan sangat minim. (di Komisi 2) kita akan evaluasi. Nanti setelah sidang masa reses ini kita akan melakukan evaluasi soal pemilu,” ujarnya.
Di PDIP, pihaknya juga akan melakukan evaluasi atas raihan pelaksanaan Pilkada. Namun, ia bersyukur tidak ada konflik atau gangguan stabilitas keamanan selama pelaksanaan Pilkada kemarin.
“Akan diagendakan waktu untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Kalau kita lihat nyaris tidak ada konflik yang terjadi. Kalau soal penurunan partisipasi pemilih diseluruh Indonesia terjadi, politik uang juga sama. Nanti akan kita evaluasi bareng-bareng,” tandasnya. (*)