TARAKAN, KATA NALAR – DPP LDII menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dalam rangka menyikapi dinamika politik nasional yang mempengaruhi Pilkada Serentak 2024 serta transisi kepemimpinan nasional. Kegiatan ini digelar di Grand Ballroom Minhajurrosyidin, Jakarta, pada 20-22 September 2024.
Ketua DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, kegiatan ini sebagai ajang komunikasi dengan para pengurus harian DPW LDII dari 37 provinsi di seluruh Indonesia
“Kegiatan ini dilakukan agar kebijakan dan berbagai kegiatan DPP LDII bisa ditangkap dan dimplementasikan oleh LDII di tingkat provinsi hingga kecamatan dan kelurahan,” tutur KH Chriswanto, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 21 September 2024.
“Salah satu alasan kami ingin mengadakan Rakornas ini adalah untuk mengkonsolidasikan diri dan mengevaluasi kinerja serta menghadapi tantangan ke depan, terutama Pilkada,” imbuhnya.
Menurutnya, kesenjangan informasi pada level DPP LDII hingga di daerah-daerah dapat menghambat perkembangan organisasi, terutama dalam menghadapi lingkungan strategis yang terus berkembang.
“Negara sedang bersiap mengalami peralihan kepemimpinan nasional. Selain itu juga terjadi peralihan kepemimpinan di daerah dengan adanya Pilkada serentak. Kami ingin bersama-sama berbagai elemen bangsa dapat membantu pemerintah dalam menjaga kondisi peralihan kekuasaan nasional dan daerah, berjalan dengan mulus tanpa gejolak,” katanya.
LDII merupakan bagian dari elemen bangsa, memiliki tanggung jawab turut menjaga kondusifitas, keamanan, dan ketertiban baik pada level nasional maupun provinsi dan kabupaten/kota,
“Kami mengingatkan para pengurus dan warga LDII agar tidak menjadikan rumah ibadah tersebut sebagai tempat kampanye. Ha ini perlu disampaikan dan disosialisasikan pada pihak terkait,” jelasnya.
Di samping itu, solusi masalah kebangsaan yang ideal menurut KH Chriswanto, adalah dengan bersilaturahim bukan beradu argumen di media sosial ataupun media massa,
“Silaturahim merupakan budaya bangsa sekaligus ibadah, untuk merekatkan persaudaraan dan mengatasi hambatan dalam komunikasi, yang kadangkala mengakibatkan sebuah kebijakan tidak bisa diterima masyarakat. Atau sebaliknya, penentu kebijakan salah menerima respon masyarakat. Di sinilah pentingnya komunikasi atau silaturahim,” paparnya.
Ia pun mendorong para pengurus LDII di berbagai level meningkatkan komunikasi dengan pemangku kepentingan. Komunikasi tidak harus formal dan mahal, Bisa dengan diplomasi kopi agar suasana bisa menjadi cair.
Diplomasi kopi pun dicontohkan KH Chriswanto dengan menggelar “Angkringan NKRI” sebelum Rakornas berlangsung. Dalam kesempatan itu, ia menjadi barista membuatkan kopi untuk 37 ketua DPW LDII tingkat provinsi. Dari ngopi tersebut, beragam persoalan dipecahkan bersama dengan santai.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Kaltara, H.Jaet Ahmad Fatoni, MH menambahkan, menghadapi Pilkada serentak tahun ini seluruh pihak harus lebih mementingkan dan mengedepankan tali sillaturohim dan persahabatan.
“Jangan sampai karena beda pilihan menjadikan permusuhan dan putusnya silaturohim dan persaudaraan, ini hanya pesta demokrasi yang di helat lima tahunan, mari jaga demokrasi negara kita ini dengan baik dan bermartabat,” ujar dalam keterangan tertulis.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat khususnya warga LDII di provinsi Kalimantan Utara untuk membantu penyelenggara pemilu dan aparat keamanan untuk dapat menciptakan kamtibmas di wilayahnya masing – masing dengan baik.
“Mari sukseskan pemilu dengan aman, lancar dan damai,” tandasnya. (*)