Dark
Light
1 bulan ago
15 views

Selesaikan Persoalan Pendidikan, Kharisma Komitmen Siapkan Sarpras dan Sejumlah Strategi

TARAKAN, KATA NALAR – Kegiatan debat perdana penajaman visi misi dan program paslon nomor urut 1 Khairul-Ibnu Saud yang akan berkontestasi di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan 2024-2029 berlangsung di Jakarta, Kamis, 14 November 2024 malam.

Ketua KPU Kota Tarakan, Dedi Herdianto dalam pidato menyampaikan, agenda ini adalah debat perdana sekaligus pertama kali digelar di Jakarta yang merupakan bagian dari tahapan kampanye yang difasilitasi KPU.

“Sejak pemilihan kepala daerah, malam ini jadi momen bersejarah untuk periode 2024-2029. Sebab debat malam ni pertama kalinya dilaksanakan,” paparnya.

Debat ini dipersiapkan oleh KPU sebaik mungkin meskipun dalam kondisi keterbatasan anggaran demi pelaksanaan pesta demokrasi berjalan dengan lancar.

Debat  penajaman visi misi dan program kali ini mengusung tema Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kemakmuran Masyarakat Kota Tarakan melalui Tata Kelola yang Baik.

Terdapat enam segmen disiapkan di momen debat perdana malam ini. Segmen pertama, penyampaian visi misi dan program kerja Paslon Nomor Urut 1 Khairul-Ibnu Saud Sejahterakan Masyarakat (KHARISMA).

Segmen kedua menjawab pertanyaan panelis dengan terlebih dahulu mengambil fishball berisi kode untuk diarahkan pada amplop tertentu yang berisi pertanyaan. Segmen ini berlangsung dua putaran.

Kesempatan pertama, paslon Kharisma mendapatkan tema A. Pendidikan.

Pertanyaan yang dibacakan moderator yakni apa program Kharisma meningkatkan partisipasi anak usia MTS SMP Tarakan dalam lima tahun ke depan.

Dimana berdasarkan data BPS menyebutkan angka partisipasi kasar (APK) SMP/MTS di Kota Tarakan tahun 2023 sebesar 93,44 persen capaiannya. Angka tersebut sedikit berada di bawah APK Provinsi Kaltara di tahun yang sama yakni 97,60 persen. Data tersebut menunjukkan perlu adanya upaya Pemkot Tarakan meningkatkan partisipasi anak usia sekolah di jenjang SMP/MTS.

Menjawab pertanyaan ini, Calon Walikota Taraman, Khairul menjelaskan bahwa dalam rangka meningkatkan partispasi anak sekolah, pertama menyiapkan sarana prasarana untuk pendidikan. Kedua memotivasi anak-anak orangtua untuk menyekolahkan anaknya dengan tentu pemerintah memberikan kemudahan akses baik akses jarak termasuk juga memberikan pendidikan gratis.

“Seperti diprogramkan ke depan dan sudah kami lakukan di lima tahun terakhir. Termasuk berikan apresiasi beasiswa, sekolah gratis kepada anak-anak tidak mampu. Dimana kadang sekolah gratis tapi anak-anak tidak mampu membeli pakaian sekolah sepatu dan lainnya,” papar Khairul.

Kemudian termasuk juga memberikan apresiasi kepada anak-anak berprestasi. Sehingga mereka memiliki motivasi tinggi untuk bersekolah. Dalam hal ini harus diciptakan suasana kompetisi yang baik sehingga mereka mau terus memasuki dunia pendidikan.

Selanjutnya mencari anak didik yang lulus SD namun tidak melanjutkan sekolah yang salah satu faktornya karena dipekerjakan orangtua.

Hal ini menurut Khairul ini menjadi upaya agar mereka tetap bisa mengenyam pendidikan minimal 12 tahun dan sesuai kewenangan pemerintah kota yang hanya 9 tahun karena berwenang mengurusi SD dan SMP saja. Selain itu, pihaknya juga berupaya menciptakan sekolah ramah anak yang aman dan nyaman bagi proses pembelajaran.

Ibnu Saud, Calon Wakil Wali Kota Tarakan, ikut menyampaikan bahwa sekolah juga harus mampu menciptakan ekosistem sekolah nyaman. Meningkatkan keterampilan guru, upgrading skill.

“Hal ini penting sebagai dasar harus menjadi mental strenght peserta didik di SD SMP. Sehingga sekolah punya peran sebagai pengganti rumah bisa diwujudkan,” jelas Ibnu Saud melengkapi jawaban Pak Dokter.

Lalu pada segmen kedua, masih di sub tema A. Pendidikan, Calon Wakil Wali Kota Tarakan mendapat pertanyaan kode fishball A3.

Pertanyaannya yakni menurut data BPS Kota Tarakan 2024, capaian angka partisipasi sekolah (APS) usia 7-13 tahun di Tarakan alami penurunan. Yakni dari 93,96 persen di tahun 2022 menjadi 87,11 persen di 2023. Ini mengindikasikan perlunya tantangan peningkatan partisipasi anak sekolah usia SD. Sehingga pertanyaan diajukan panelis yakni apa strategi dalam upaya menghadapi tantangan tersebut dalam lima tahun mendatang.

Calon Wali Kota Tarakan Nomor Urut 1, dr. Khairul memberi jawaban serupa bahwa pertama pemerintah harus menyiapkan infrastruktur pendidikan. Sebab, dengan pertumbuhan penduduk setiap tahun menyebabkan sarana pendidikan menjadi terbatas karena itu penyediaan sarana prasarana dianggap penting.

“Kota Tarakan ini fenomenanya setiap tahun ada pertambahan penduduk di kisaran 8.000 jiwa sampai 10.000 jiwa. Sehingga saya kira perlu antisipasi ruang belajar atau rombel harus dilakukan dengan baik,” paparnya.

Pertambahan penduduk, menurut Khairul membuat daya tampung sekolah dengan tidak seimbang. Sehingga, menyebabkan tingkat partisipasi pendidikan menurun karena karena keterbatasan sarana prasarana tersebut.

“Ke depan strateginya menambah sekolah baru. Kedua, siapkan transportasi dengan jarak terlalu jauh karena mungkin ada zonasi dan lain-lain. Sehingga ini perlu dipikirkan. Transportasi berupa bis sekolah gratis disiapkan pemerintah,” paparnya.

Selanjutnya harus menyiapkan biaya operasional pendidikan yang cukup dan di sinilah peran negara harus hadir. Dalam rangka sekolah bisa gratis dan BOP ditanggung negara. Tak boleh ada pungutan sekolah memberatkan orangtua murid dan bisa mengurangi partisipasi keengganan orangtua murid menyekolahkan anaknya.

“Tapi saya kira perlu penelitian lebih dalam, lebjh tajam, dan efektif untuk menangani angka partisipasi murid,” jelasnya.

Ibnu Saud, Calon Wakil Wali Kota Tarakan dengan sisa waktu yang ada menjawab dengan lugas singkat dan padat bahwa data yang dipaparkan adalah base on data kemarin. Ia di kesempatan ini mengingatkan bahwa program pemerintah pusat saat ini salah satunya Makan Bergizi Gratis (MBG) ia yakini akan membuat animo orangtua atau masyarakat semangat menyekolahkan anaknya.

“Penyebabnya saya, karena program makan bergizi gratis ini. Dicatat, insyaAllah

animo masyarakat nanti akan signifikan meningkat,” tegasnya singkat dan jelas.

Terlihat hadir PJ Wali Kota Tarakan, Dandim dan Kapolres Tarakan serta jajaran komisioner dan Bawaslu dan unsur forkopimda. Turut hadir pula tim perumus dan panelis. (*)

Don't Miss