Dark
Light
4 bulan ago
73 views
1

Ardiansyah Wakili UBT di Kegiatan TOT Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme

Para Peserta ToT Pencegahan Ekstrimisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Gelombang III

JAKARTA, KATA NALAR – Dosen pengampu mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Borneo Tarakan, Ardiansyah, S.H., M.H mengikuti kegiatan training of trainer (TOT) Pencegahan Ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di perguruan tinggi gelombang ke-3 Tahun 2024 di Jakarta.

Kegiatan yang diselenggarakan Dirjen Sumber Daya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini digelar selama 3 hari yakni dari 6-9 Agustus 2024. Kegiatan ini merupakan, kerjasama antara Kemdikbudristek dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Foto Bersama Peserta ToT dengan Direktur Pencegahan Direktorat Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT).

Adapun para peserta kegiatan ini merupakan dosen pengampu Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) dari berbagai kampus di Indonesia.

Foto para Peserta TOT bersama dengan Ex Napiter.

Setelah mengikuti kegiatan tersebut, Ardiansyah menyampaikan, para peserta mendapat penguatan ideologi Pancasila dan penguatan materi tentang pencegahan aksi-aksi kekerasan ekstremisme maupun aksi-aksi terorisme.

“Dari sini para dosen diharapkan menjadi duta-duta pencegahan menangkal paham-paham radikalisme di lingkungan kampus,” ujar Ardiansyah.

Pemaparan Peserta ToT dari hasil wawancara dengan Ex Napiter.

Selain itu, para peserta diharapkan bisa memberikan edukasi ke masyarakat maupun ke sivitas akademika melalui program pencegahan ideologi terlarang dan deradikalisasi.

“Deradikalisasi adalah program yang bertujuan untuk menetralkan pemikiran-pemikiran bagi mereka yang sudah terpapar dengan radikalisme, dan paham intoleran yang bertentangan dengan nilai-nilai konsensus bangsa Indonesia,” katanya.

Penandatanganan Komitmen Peserta ToT RAN PE pada Perguruan Tinggi.

Hadir sebagai narasumber pada kegiatan ini di antaranya, Direktur pencegahan Densus 88 Anti Teror, Prof. Dr. Irfan Idris M.A Direktur Deradikalis dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), M. Syauqillah, S.H.I.,M.Si.,Ph.D. dari Sekolah kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, dan Zora Arfina Sukabdi, Ph.D., Psi, seorang Psikologi Forensik, dari Sekolah kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.

Selain itu, turut dihadirkan pula mantan narapidana terorisme yang menceritakan pengalaman mereka bisa terpapar virus radikalisme, yang salah satunya bersumber dari pemahaman yang eksklusif tentang agama. (*)

1 Comment

  1. I simply needed to thank you so much once more. I’m not certain the things that I might have accomplished in the absence of the actual ideas revealed by you on this question. Certainly was an absolute distressing difficulty for me, nevertheless viewing this specialized tactic you treated that took me to jump with contentment. I’m just happier for your service and thus hope that you realize what a great job you are always putting in instructing people today through your website. Probably you haven’t encountered any of us.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.