MALINAU, KATA NALAR – Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Malinau bakal menggelar pelantikan dan seminar kebangsaan pada 31 Juli 2024 mendatang, di Ruang Laga Feratu, Kantor Bupati Malinau.
Mengusung tema, Kepemimpinan Kolaboratif Kader Ummat dan Kader Bangsa Menyongsong Kabupaten Malinau Maju Sejahtera, pelantikan dan seminar kebangsaan itu bakal dihadiri sejumlah tokoh kenamaan nasional dan daerah di antaranya, pakar politik sekaligus peneliti di Badan Riset Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro, dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara Yansen Tipa Padan, serta Bupati Malinau Wempi W Mawa. Ketiga tokoh itu bakal mengulas sejumlah isu strategis nasional dan Kaltara.
Ketua MD KAHMI Malinau, Muhammad Purnomo Susanto menjelaskan dalam masa pergantian kepemimpinan daerah menjelang Pilkada 2024 mendatang, momentum itu dimanfaatkan oleh MD KAHMI Malinau sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi terhadap berbagai problematika di Kaltara, khususnya Malinau.
“Kita perlu bicara data berapa jumlah tenaga kerja yang terserap dan yang sudah bekerja. Serapannya masih minim, pemerintah daerah juga sudah melalukan beberapa hal untuk peningkatan kapasitas tenaga kerja itu melalui pelatihan dan lainnya. Hanya perlu didorong untuk lebih serius untuk peningkatan kapasitas sumber daya yang ada di Malinau,” terang Purnomo.
Melihat arah kebijakan pemerintah pusat mengenai pengembangan kawasan dan akan bergesernya Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Utara sendiri memiliki segenap potensi, salah satunya Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berlokasi di Mentarang Induk Kabupaten Malinau.
“Momentum ini kita juga mengundang siswa kelas 3 SMA yang sudah pada mau lulus itu kan untuk mempertanyakan komitmen kepada para pejabat, kan ada Wakil Gubernur insyaallah hadir, Bupati Malinau juga hadir untuk menyampaikan bagaimana kebijakan mereka ke depan,” tutur pria yang akran disapa Ipung ini.
Hadirnya PSN di Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, diharapkan akan membawa dampak positif bagi serapan tenaga kerja di Malinau. Adanya PSN juga menjawab isu ketenagakerjaan yang menjadi isu nasional. Sehingga, kehadiran PSN di Malinau menjadi kabupaten berjuluk Bumi Intimung ini mendapat manfaat bonus demografi.
“Mereka (siswa-siswa kelas 3) juga calon-calon pemimpin masa depan di Malinau bahkan Kaltara, bagaimana problematika ini terpecahkan karena itu problem diseluruh daerah soal tenaga kerja itu.
Biasanya orang-orang di daerah itu malah tersingkir dengan orang dari luar, bagaimana mereka ini bisa berdaya saing kita mau tahu langkah-langkah pemerintah daerah ini seperti apa,” lanjutnya.
Kata Ipung, kepemimpinan masa depan ada ditangan para generasi muda saat ini. Harapannya tokoh pemuda, masyarakat, dan pelajar bisa meminta dan mempertanyakan komitmen para kepala daerah terkait pembangunan kedepan dalam acara seminar ini.
Terkait kehadiran Prof Siti Zuhro dalam acara tersebut, Ipung mengungkapkan bahwa masih menyesuaikan jadwal. Kendati pun tidak bisa menghadiri secara langsung, Prof Siti Zuhro dipastikan tetap menjadi narasumber meski hanya lewat virtual zoom meeting.
“Sampai hari ini prof siti zuhro belum bisa. Hanya nanti melihat kondisi di hari H, (apakah) beliau secara khusus (bisa) untuk hadir berkontribusi menjadi pemateri siap dia. Tinggal menunggu apakah ada tugas yang urgen di BRIN beliau bisa berkesempatan hadir langsung atau melalui zoom. Tapi tetap mengisi jadi narasumber materi,” tegasnya.
Selain pelajar, seminar kebangsaan ini juga mengundang forkopimda, OPD, hingga tokoh agama, tokoh adat, organisasi kepemudaan, dan ormas.
“Kalau untuk pelajar sekolah kita batasi 10 peserta karena animo juga besar. Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan sosialisasi kepemiluan nanti oleh Bawaslu dan KPU,” pungkasnya. (*)