TARAKAN, KATA NALAR – Peta politik Pilkada Tarakan masih belum berbicara soal formasi pasangan calon. Sang petahana sendiri, Khairul masih terus melakukan penjajakan koalisi partai sembari menunggu mandat resmi dari DPP Partai pengusung.
Sejauh ini diketahui Khairul telah mengantongi 5 rekomendasi partai yang memberikan tugas kepada Khairul untuk mencari bakal Calon Wakil Wali Kota, serta finalisasi parpol pengusung di Pilkada 2024.
“Rekom yang pertama kita terima itu dari Demokrat, kemudian PKS, setelah itu PPP, setelah itu Hanura, kemudian PPP, lalu dari PAN,” ujar Khairul.
Sementara PDIP dan Nasdem, juga diyakini akan menyatakan sikap mendukung Khairul. Keyakinan itu berangkat dari komunikasi intens yang telah dilakukan dengan dua parpol tersebut.
“Kalau PDIP, memang sudah sempat dipanggil hanya belum sempat keluar rekom secara resmi. Karena masih menunggu survey dan lain-lain. Saya ini kan calon tunggal yang diusulkan, jadi mudah-mudahan PDIP akan bergabung. Nasdem juga kemungkinan,” imbuh Khairul.
Disinggung terkait surat tugas dari PKB, Khairul enggan berkomentar. Padahal, sebelumnya beredar informasi rilis DPP PKB, yang mencantumkan nama Khairul sebagai salah satu kandidat yang menerima surat rekomendasi.
“Saya Off the Record,” tuturnya.
Soal pendamping, Khairul mengaku telah mengantongi hasil survey elektabilitas kandidat bakal calon Wakil Wali Kota. Hasil survey itu rencananya akan dibawa dalam pembahasan bersama parpol koalisi untuk kemudian disepakati bersama dalam penentuan bakal calon Wakil Wali Kota.
“Memang saat ini masih dalam upaya untuk mencari calon yang dibutuhkan, yang bisa diterima oleh seluruh parpol koalisi. Karena sudah ada hasil survey kita pegang, akan kita sampaikan kepada teman-teman parpol koalisi secara bersamaan,” ucap Khairul.
Diisukan mendapatkan tawaran figur Ibnu Saud sebagai Calon Wakil Wali Kota, Khairul secara tegas mengatakan hal itu masih menjadi isu di kalangan masyarakat. Kendati begitu, Khairul menegaskan terbuka dengan siapa saja serta siap menerima opsi tersebut untuk berpasangan dengan Ibnu Saud.
“Mungkin isu kali ya, tapi kalaupun terjadi kan bagus juga. Kalau di politik ini apa yang kita lihat sekarang, bisa saja tiba-tiba berubah. Menit per menit bisa berubah,” kata Khairul.
Jika melihat peta politik Tarakan hingga hari ini, hanya dua figur yang menguat sebagai Bakal Calon Wali Kota Tarakan, yakni Khairul si petahana dan Ibnu Saud si penantang.
Namun apabila dua figur ini berpasangan maka berpotensi memunculkan format kompetisi melawan kotak kosong di Pilwali Tarakan.
“Apapun yang terjadi sampai di ujung, kita sudah mempersiapkan segala sesuatu. Siapa tahu juga ada opsi kotak kosong kan, bagian dari opsi di dalam pilkada, itu kan memang dalam aturannya boleh,” ucap Khairul.
Namun Khairul menegaskan, semua masih sangat dinamis dan berubah-ubah. Koalisi pengusung dan bakal Calon Wakil Wali Kota akan terlihat jelas pada tahapan pendaftaran di KPU bulan Agustus 2024.
“Saya kira semua kemungkinan bisa terjadi. Endingnya itu kan pada 27 Agustus ya, disitu lah nanti kita lihat. Kalau sekarang masih berpotensi dua pasang, tiga pasang. Surat tugas bisa saja berubah. Bahwa kalau posisi saat ini kita lihat calon yang muncul semakin mengerucut. Ini masih ada dua bulan sampai Agustus, masih banyak yang bisa terjadi,” pungkasnya. (*)