JAKARTA, KATA NALAR – Infomasi buat para emak-emak nih. Kabar kurang mengenakan datang dari Kementerian Perdagangan Indonesia, pasalnya Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengusulkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng dalam kemasan sebesar Rp1.000 per liter.
“Sedang didiskusikan untuk disesuaikan. Saya usulkan sih naik Rp 1.000, untuk packaging nya (minyak goreng curah kemasan),” ujar Zulhas saat diwawancarai awak media di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin, 6 Mei 2024.
Jika pemerintah benar-benar memutuskan kenaikan sebesar Rp1.000 per liter, HET minyak goreng yang saat ini berada di harga Rp14.000 per liter diperkirakan akan naik di harga Rp15.000 per liter.
Sebelumnya, kabar soal kenaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sebetulnya sudah beredar sejak akhir Januari 2024 lalu. Saat itu pemerintah sedang mengevaluasi HET minyak goreng curah lantaran terjadi lonjakan harga di pasar.
Zulhas yang juga Ketua Umum PAN itu menjelaskan, penyesuaian HET minyak goreng kemasan rakyat atau MinyaKita dilakukan untuk membiayai dari sisi kemasan.
Kendati sudah ramai dibicarakan, wacana kenaikan harga minyak goreng ini masih dalam tahap pembahasan di Kemendag.
Lalu, apabila disetujui, pengaturan perubahan HET akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag).
Terakhir, ketentuan terkait penetapan HET ada pada Permendag Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan HET Minyak Goreng Curah.
“Sedang didiskusikan untuk disesuaikan. Mudah-mudahan Mei selesai. Mudah-mudahan ya,” ucap Zulkifli.
Soal wacana tersebut, Isy Karim selaku Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan sempat mengatakan secara aturan HET minyak curah saat ini berada di Rp14.000 per liter.
Kata dia, Harga itu akan dievaluasi, namun belum tentu bakal dinaikkan.
“Kalau sesuai DMO masih Rp 14.000 per liter, memang seperti Pak Menteri (Menteri Perdagangan) sampaikan itu akan di evaluasi. Tapi bukan berarti evaluasi harus naik, enggak lah,” terang Isy Karim saat diwawancarai awak media di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin, 29 Januari 2024.
Kata Isy, saat ini wajar minyak curah mengalami kenaikan, karena sebelumnya harga komoditas tersebut di angka Rp13.000 per liter.
Lanjutnya, evaluasi minyak curah akan dilakukan di internal di Kemendag. Evaluasi tersebut akan melibatkan kementerian teknis lainnya.
“Karena kita masih ingin melihat evaluasi ini data-data nya angka-angkanya kita sampaikan ke BPKP, nanti BPKP yang akan evaluasi governance nya seperti apa,” lanjut Isy.
Sekedar informasi, MinyaKita merupakan merek dagang minyak goreng sawit milik Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan.
Rencana menaikkan HET MinyaKita dari Rp14.000 per liter menjadi Rp15.000 per liter telah berhembus sejak Januari 2024. Namun, hal itu dibatalkan setelah dilakukan evaluasi pada Februari 2024 lalu. (*)