JAKARTA, KATA NALAR – DPP Partai Demokrat secara resmi menyerahkan rekomendasi kepada 4 bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati se-Kaltara yang akan berlaga di Pilkada 2024. Surat rekomendasi itu diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono di Jakarta pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Adapun 4 pasangan calon tersebut di antaranya, Andi Akbar-Serfianus di Nunukan, Datu Iman-Chieto Karno di Bulungan, Said Agil-Hendrik di Tana Tidung, dan Wempi-Jakaria di Malinau.
Ketua DPD Demokrat Kalimantan Utara (Kaltara), Yansen Tipa Padan mengatakan rekomendasi ini diberikan setelah berproses hingga di DPP selama kurang lebih dua bulan. Menurutnya, proses yang penuh dinamika ini semakin mendewasakan politik di Kaltara, sebab, semua calon menyiapkan diri dan banyak hal telah dijalani.
“Artinya calon-calon yang menyiapkan diri untuk memimpin Kalimantan Utara mereka ikut berkompetisi mempersiapkan diri yang pertama tentu mencari calon wakil dan kemudian koalisi partai pengusung,” ujar Yansen.
Yansen merasa bersyukur usulan yang diajukan pihaknya dapat disambut baik oleh DPP Demokrat. Langkah selanjutnya, seluruh pasangan calon diminta untuk menyiapkan berkas untuk mendaftar di KPU akhir bulan Agustus nanti.
“Penugasan yang diberikan DPP sebelumnya sudah selesai dan hari ini langsung diserahkan oleh ketua umum dan jajaran partai demokrat. Langkah selanjutnya adalah bagaimana masing-masing calon mempersiapkan diri kelengkapan untuk pendaftaran tanggal 27-29 agustus yang akan datang,” pesan pria yang juga menjabat wakil ketua DPP Partai Demokrat ini.
Yansen berkeyakinan bahwa para calon ini merupakan figur yang berkapasitas dan memiliki pengalaman di birokrasi dan politikus yang cukup matang sehingga bisa mendapatkan kepercayaan dari partai berlambang mercy tersebut.
“Saya yakin karena mereka mereka ini adalah orang yang punya kapasitas, punya pengalaman, punya kemampuan bekerja baik sebagai birokrat maupun sebagai politisi,” kata Yansen.
Yansen menegaskan, partai Demokrat tak sekedar ingin menang, namun juga bisa menawarkan pemimpin yang berkualitas kepada masyarakat. Kapasitas dan pengalaman, menurutnya, menjadi modal penting dalam memimpin suatu daerah.
“Secara fisik, mental dan psikologis mereka sudah harus siap menjadi pemimpin yang baik. Bukan nanti. Jadi jangan ketika nanti sudah jadi bupati dan wakil bupati baru menyiapkan diri. Hari ini tanggal 20 berarti kurang lebih 1 bulan lagi saya kira itu cukup untuk mempersiapkan itu,” tutur Yansen.
”Semua orang pasti berpikir menang tetapi bukan soal itu saja tapi bagaimana dia berpikir nilai-nilai yang mereka bangun memperlihatkan diri mereka sebagai calon pemimpin yang layak memimpin suatu kabupaten kota ini yang paling penting,” tegas Yansen.
Sebagai sebuah provinsi yang telah berusia 12 tahun, menurut Yansen telah memperlihatkan kemajuan dibidang politik. Ia pun merasa bangga jika figur-figur yang diusung partai Demokrat ini merupakan sosok yang berpengelaman dan lahir dari sebuah proses yang matang.
“Kita mau dari tahun ke tahun semakin dewasa. Kalau saya perhatikan ini cukup membanggakan mereka-mereka ini lahir dari proses birokrasi dan proses politik. Seperti pak Wempi beliau ini Ketua DPC Demokrat, menjadi Ketua DPRD, lalu menjadi Bupati dan wakilnya seorang birokrat. Begitu juga di Nunukan (Andi Akbar) seorang politikus dan wakilnya (Serfianus) seorang birokrat. Demikian juga di Kabupaten Tana Tidung (Said Agil-Hendrik),” kata Yansen.
“Harapan Kita kedepan perpaduan-perpaduan ini mampu menciptakan kekuatan kepemimpinan di setiap daerah,” pungkasnya. (*)